Saturday, 19 April 2014

Metromini

Orang Jakarta mana yang tak kenal kendaraan ini? Kendaraan beroda empat dengan warna khas oranye biru serta seorang knek yang bergelantungan dipintu sambil berteriak-teriak dengan berlembar-lembar uang receh di tangannya.



Untuk bisa menaiki metromini, kita harus memperkuat mental. Karna apa? Karna sebenarnya hanya orang-orang beranilah yang menaiki kendaraan ini. Banyakan, berada di dalam sebuah kalengan yang tipis dan karatan dengan bangku plastik yang keras tapi kendaraan ini melaju dengan sangat cepat. Kadang, agak ngeri bila melihat ke bawah, karena alasnya sudah mulai bolong-bolong, besi pada bangkunya sudah berkarat, jendelanya kadang tidak bisa di buka dan kalau jendelanya sudah di buka, maka akan sulit untuk menutupnya, belum lagi kalau hujan, air hujan akan ikut menetes ke dalam metromini. Metromini juga kadang tidak berperikemanusiaan, entahlah, manusia yang menaiki metromini ini dianggap manusia atau bukan. Saat semua bangku sudah terisi, sang knek masih teriak mengatakan kalau masih ada bangku kosong, sampai metromini benar-benar penuh, tidak ada tempat duduk yang tersisa serta penumpang yang berdiripun sudah padat, metromini masih akan mengangkut penumpang, sampai penumpang benar-benar terlalu penuh sampai harus ada penumpang yang bergelantungan di pintu barulah sang knek berhenti mengatakan bahwa metromininya kosong. Kelebihan penumpang, jelas. Tapi yang jelas lebih menakutkan adalah saat melihat si sopir, bukan, bukan sopirnya tapi setirnya, Kadang tidak percaya bahwa dengan alat yang sudah tidak layak itu tapi masih digunakan dengan berpuluh-puluh nyawa yang ada di dalam metromini ini.



Di dalam metromini ini tersaji live music, mini market dan mini bar. Kita bisa mendengarkan berbagai macam lagu saat menaiki metromini, khusus di bulan ramadhan, lagu yang paling sering muncul adalah lagu-lagu rohani. Di metromini juga kita tidak perlu ke minimarket karna penjualnya langsung mendatangi penumpang, berbagai macam barang ditawarkan, mulai dari jepitan, gunting kuku hingga handuk dan pisau dapur. Bila kita lapar dan haus pun, penjual makanan dan minuman akan memasuki metromini, makanan yang ditawarkan biasanya makanan-makanan ringan. Saat menaiki metromini ini juga kadang, tapi sekarang sudah mulai sering, yaitu adanya live drama, mulai dari berpuisi saja kadang disertai dengan menyilet tangan mereka sendiri. Kadang, kami, penumpang heran dengan kata-kata para penyilet tangan itu, mereka bilang daripada melakukan hal-hal kriminal semacam mencuri lebih baik mereka to the point minta uang. Sebenarnya ini lebih mirip dengan ancaman. Saya sendiri lebih menghargai pengamen daripada orang-orang yang melakukan live drama ini karna walaupun tidak semua pengamen menyajikan lagu-lagu yang enak di dengar setidaknya mereka tidak mengancam. Adanya para pemain live drama ini, membuat penumpang harus sedikit memilih metromini yang akan dinaikinya, lebih dianjurkan untuk memilih metromini yang cenderung ramai. Karna bila memilih metromini yang sepi, kita memang bakal enak karna bisa duduk dan tidak merasa sumpek, tapi para pemain live drama itu jadi semakin berani apalagi bila penumpangnya adalah perempuan. Bila saat melakukan aksinya mereka hanya duduk di depan metromini, kadang sambil berdiri juga dan menyilet tangannya, nah bila masih ada bangku kosong, mereka tak segan-segan duduk dibangku itu, menyilet tangannya dan meminta penumpang untuk memberinya uang, dan setelah diberi uang pun kadang mereka protes bila mendapat mendapat uang receh misalkan mendapat gopek, mereka akan mendumel, baiklah kalau mendumel dan kemuadian pergi itu tidak masalah, yang jadi masalah adalah saat mereka mendumel dan masih mengasongkan tangannya ke penumpang. Bila posisi penumpang ada di dekat jendela samping pintu, mereka tidak segan-segan memukul kaca jendela itu dari luar karna mungkin kesal tidak diberi uang. 



Selain para pemain live music, drama, minibar dan mini market, pencopet pun seringkali muncul dalam metromini. Berhati-hatilah bila ada seseorang yang terlalu sering memepetmu padahal berada dalam keadaan yang tidak perlu berpepetan. Hati-hati juga bahwa sudah banyak orang yang jiwanya terganggu macam eksibisionis yang ikut menaiki metromini.

No comments:

Post a Comment