Ads

Tuesday, 23 July 2024

Juli 2024

Halo blog lamaku, blog yang sudah lama tak ku kunjungi. Hari ini tanggal 23 Juli 2024, sudah dipertengahan tahun saja. 

Lagi-lagi waktu berlalu terlalu tepat. Sebenarnya aku ingin merangkum pencapaian apa saja selama 5 tahun terakhir. Tak akan panjang, karena tidak ada yang ku capai. Aku semakin memburuk rasanya. Kenapa ya? Aku bahkan tidak tahu apa jawabannya. Kalau diingat-ingat malah aku ingin mengulang waktu. 

Padahal aku sungguh tahu kalau mengingat-ingat masa lalu adalah hal paling percuma, buang-buang waktu saja.

Tapi 5 tahun terakhir ini memang itulah kegiatan rutinku, alias aku terlalu sibuk berandai-andai.

Yang sekarang bisa aku lakukan hanya berusaha menghentikan kegiatan melamun. Sepertinya benar aku terlalu banyak punya waktu luang. Satu, dua, tiga, ayo berkegiatan, daripada hanya sibuk berpikir dan diam saja. 

Semoga aku bisa lebih aktif lagi, bisa lebih banyak yang ku lakukan. Karena beberapa bulan terakhir ini aku terlalu sering mengurung diri di kamar tanpa kegiatan. Kalau misalnya aku di kamar tapi tetap produktif itu tidak masalah, tapi kan aku tidak produktif. 

Semoga tidurku lebih baik lagi. Karena aku jadi sering begadang untuk hal yang sia-sia. 

Semoga aku tidak lagi overthinking. 

Semoga aku lebih sering tersenyum. 

Semoga aku bisa lebih berbahagia. 

Karena aku gak tahu umurku akan sampai di angka berapa. 

Friday, 3 May 2024

Apakah Kalian Tahu?

Jodoh, rezeki dan maut adalah rahasia-Nya.

Selama ini lebih sering mendengar tentang jodoh dan rezeki yang dibahas, padahal ada satu lagi, yaitu maut. Dari ketiganya, apakah sering terpikirkan kalau maut akan datang lebih dulu dibanding jodoh atau rezeki?
Tidak ada yang tahu.
Tapi kenapa maut hampir selalu dianggap paling jauh, padahal bisa saja justru kebalikannya.
Ini jadi salah satu pengingat buat gue yang sering melakukan procrastination dan abai dengan sekitar.
Gue mau cerita kalau di sekitar tempat tinggal gue tuh ada tetangga baru, menurut ibu gue si tetangga itu orang baik jadi ibu gue seneng banget kalo ketemu dan ngobrol sama dia. Sementara gue kalo lewatin tetangga gue ga pernah nyapa karena ya lewat sekedar lewat aja, dianya juga lagi main hp atau kadang lagi ada tamu, jadi gue sungkan mau nyapa. Sampai akhirnya, suatu hari gue tuh pengen banget ngasih dia coklat, kebetulan saat itu dimana-mana coklat lagi diskon juga. Hari pertama, ah besok aja deh, gue malu. Hari kedua, aduh besok aja deh. Hari ketiga gue ngelewatin minimarket, beli sekarang apa besok pagi aja ya, beli ga ya, besok pagi aja lah. Jam 10 malem ada orang ngetok-ngetok pintu rumah, tapi ga ada yang buka karena udah pada tidur, saat sadar langsung buka pintu ternyata si tetangga itu lagi ngobrol sama tetangga yang lain. Saat itu gue ga nyamperin, ah palingan  air mereka bermasalah, karena memang kemarin ada masalah dengan air atau mesin air. Mereka ga nyamperin rumah gue lagi dan gue pun ga nyamperin mereka di malam itu.

Besoknya ibu gue nanyain ke tetangga yang didatengin rumahnya itu, ternyata tetangga yang semalem ngetok rumah gue mau pindah, dan malam itu juga mereka berangkat. Bener-bener semendadak itu.
Ibu gue jadi ga tenang karena belom sempet pamitan, sampe nangis juga dia. Dan gatau kenapa gue juga sedih banget rasanya. Berhari-hari kami kepikiran. Setelah berhari-hari itu pulalah kami baru bisa dapat nomor hp tetangga itu. Benar saja mereka sudah pindah keluar pulau. Jauh sekali dan begitu mendadak. Setelah bisa menghubungi mereka dan bertukar kabar barulah kami tenang. Walau tentu saja ada banyak penyesalanku. Berbuat baik jangan ditunda-tunda, benar saja. Memang seharusnya tidak ditunda-tunda.

Gue pemalu, sulit memulai duluan, walau selalu pengen menyapa siapapun dengan mudah tapi selama ini tidak pernah terealisasikan. Beberapa tahun belakangan ini tertolong masker. Gimana ya supaya tidak canggung menyapa orang? Sekedar memberi senyum aja gue ga berani karena canggung banget ga sih kalo ngasih senyum ke orang eh orangnya ga senyum balik? Gue takutnya begitu. Tapi ada yang lebih menakutkan, diartikan memberi senyum= naksir. Wey siapa pula yang awalnya menyebarluaskan pemahaman begitu!

Tuesday, 20 February 2024

Aku dan Iklan Rokok

Ada satu iklan yang jinglenya melekat sekali di kepala saya. Sangat khas. Musiknya, liriknya dan waktunya. Karena iklan ini hanya bisa ditonton di waktu-waktu tertentu saja.

Kembali mendengarkan iklan ini rasanya membuat perasaan ga karuan. Tentu saja bernostalgia, ada rasa senang mendengarkannya kembali tapi ada rasa sakit saking sedihnya karena momen asli menonton iklan itu tidak akan terulang, orang-orangnya yang saat itu menonton iklan pun juga tidak lagi dalam keadaan yang sama, bahkan sudah tidak ada di alam yang sama lagi sekarang. Hah. Sesak rasanya. Kenangan yang cukup indah tapi begitu menyedihkan kalau sekarang karena tidak lagi dalam keadaan yang sama.

Dulu menonton iklan ini saat malam hari, saat semua anggota keluarga sudah di rumah. Iklan ini muncul di tengah-tengah acara, biasanya sih sinetron atau berita malam. Saat sekeluarga berkumpul bersama... Menonton televisi... Ada yang sambil bercerita... Lalu mulai ada yang tertidur karena mengantuk.

Iklan ini begitu melekat saat bulan puasa. Karena di bulan-bulan lain, di atas jam 9 malam beberapa anggota keluarga sudah tertidur. Tapi di bulan puasa, di atas jam 9 belum mengantuk karena masih merasa lapar setelah tarawih dan setelah makan tidak boleh langsung tidur jadi duduk dulu dan menonton tv, begitu juga anggota keluarga yang lain baru sampai rumah setelah pulang bekerja. Jadi di bulan ini rasanya setiap malam keluarga benar-benar berkumpul terus-terusan. Lalu dilanjutkan dengan bangun lagi ketika sahur dan iklan ini juga kembali muncul. Lagi-lagi muncul saat sedang berkumpul lengkap dengan anggota keluarga.

Momen itu sudah berapa tahun berlalu? Rasanya sudah lama sekali, ternyata memang sudah sangat lama. Saat ibu dan bapak belum setua sekarang, saat saudara-saudara masih single, saat tidak ada satupun yang fokus ke hp, nonton tv bareng, saat masih bisa meledek kalau ada pacar yang bangunin sahur.  Haaaaaa momen yang ga akan pernah terulang.

Semakin lama, setiap anggota keluarga semakin sibuk sendiri. Proses dewasa kah? Apakah setiap rumah perlu ada anak-anak untuk meramaikan suasana. Suasana sahur saat dewasa benar-benar hanya makan sambil mainan hp lalu bubar begitu saja. Tidak ada tv yang menyala karena semua mata tertuju pada hp masing-masing.
Haaa rasanya rindu. Ternyata benar, rindu itu berat.

Iklan rokok yang dimaksud adalah iklan rokok Djarum coklat. Iklan rokok lainnya iklan rokok dengan soundtrack lagu Ebiet G. Ade. Iklan rokok lainnya juga punya kenangan masing-masing karena setiap tahunnya selalu punya ciri khas.