Ads

Monday, 23 June 2014

Siapa?

Orang - orang baik datang ke dalam hidupku, memperlakukanku dengan baik, sebaik-baiknya. Dan aku malah menyia-nyiakannya. Menyia-nyiakan setiap kebaikan dan perhatiannya. Bodohkah aku? Sepertinya. Terlalu egois. 
Aku harus gimana? mereka baik dalam maksud yang lain, baiknya mereka tidak hanya sekedar baik kepada teman. Ini, yang membuatku canggung. Pembicaraanku ini memang tidak membicarakan tentang sekedar pertemanan, mengertikan? Ini tentang orang-orang baik yang mendekatiku dengan tujuan sekedar berteman. Harus ku akui bahwa mereka memang baik, perhatian, mereka bahkan mungkin akan bersedia menemaniku kemana pun tapi... entahlah, aku tidak memiliki perasaan yang sama dengan mereka. Aku terlalu kegeeran, terlalu kepedean, ah kalian tentu tau dan menyadari bila ada seseorang yang menyukai kalian kan? yang menginginkan untuk lebih dari sekedar berteman, kalian mengetahui dan menyadarinya kan? Atau kalian memang pura-pura tidak tahu? Jujur saja, setidaknya kepada dirimu sendiri. Dan aku pun jujur, mengakui bahwa aku tidak memiliki perasaan yang sama dengan mereka. Dibawah ini ada meme (dibaca: mim), yang menggambarkan apa yang ku rasa, tapi kalau aku, bukan karena ingin sendiri "I better be alone" tapi karna aku sudah memilih yang lain, ada orang lain aku harap dia memiliki perasaan yang sama denganku. 
maaf aku lupa sumbernya dari mana, tapi yang jelas gambar ini bukan karyaku
Dan orang yang ku harapkan ini jelas bukan dari 'orang-orang baik yang datang padaku' walau orang itu sebenarnya tidak kalah baik dari 'orang-orang baik yang datang padaku'. Orang yang ku harapkan orang baik juga, bahkan dia jauh lebih baik dari 'orang-orang baik yang datang padaku' ah entahlah, benarkah dia lebih baik dari mereka? Benar, aku membenarkan, ini bukan saja karena aku memang sudah menyukainya tapi memang sikapnya tidak seperti mereka. Walau terkadang aku ingin dia juga bersikap seperti mereka, tapi tunggu, jika dia bersikap seperti itu, aku tidak yakin kita (aku dan dia) akan bisa tetap seperti sekarang ini. Hey, kita emang ga setiap hari berkomunikasi, hmm, aku tidak setiap hari mengirim pesan kepadanya tapi itu bukan berarti aku tidak mempedulikannya, aku hanya tidak mengiriminya pesan saja, aku cukup tau kalau dia sibuk, walau sibuk tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak mengiriminya pesan. Aku hanya tidak ingin mengganggunya, aku juga ingin memberinya ruang untuk kehidupannya sendiri. Toh saat ini aku hanya berstatus sebagai orang yang menyukainya, aku yang memilih dia, aku tidak tau dia seperti itu juga atau tidak, tapi walaupun sudah ada status yang lebih dari ini, tetap aku tidak ingin mengekangnya, karna aku pun memang tidak nyaman bila terlalu dikekang, tapi kalo memberinya kabar harian aku pikir itu tidak masalah, sekedar mengucapkan malam misalnya. 

Friday, 20 June 2014

Entah

Orang-orang baik datang ke dalam hidupku, memberiku senyuman, sapaan, salam dan kebaikan lainnya. Mereka sungguh baik. Benarkah ini? Murni sebaik ini memperlakukanku sebagai teman? Entahlah. Untuk ukuran seorang teman ini terlalu baik. Entahlah...

Tapi aku sudah memilih, bukan dari  orang-orang itu, orang-orang yang mendatangiku. Entahlah, kenapa aku kenapa aku malah memilih untuk mendatangi orang yang tak mendatangiku. Entahlah, kenapa juga aku memilih jalan yang sulit padahal ada jalan yang mudah. Entahlah, kenapa aku mempersulit diriku sendiri. Entahlah...

Aku memandangmu bukan karna kamu tampan, walau memang tak bisa dipungkiri bahwa dirimu memang tampan. Ah bukankah seseorang menganggap orang yang disukainya sebagai orang yang tertampan atau tercantik. Bahkan terbaik, ya kamu, terbaik bagiku. Semua terlihat baik, sangat baik. Butakah aku? Tidak, yang aku bilang memang benar, kamu tampan, kamu baik, itu benar adanya. 

Tapi mendatangimu itu bukan hal yang mudah, aku tak menyalahkan jarak apalagi waktu. Aku tau kamu memang sibuk, dan saat ini sedang menata masa depan, aku tau... jadi aku tak akan mengeluhkan itu. Tapi, seringkali aku bingung untuk menghubungimu, aku takut mengganggumu. Senang rasanya saat pesanku masih sempat dibalas. 
Aku merasa kangen. Aneh bukan, kita bahkan belum pernah bertemu. 

Entahlah, aku tak tau darimana datangnya rasa ini. Entahlah, kenapa selalu terbayang kamu saat mereka mendatangiku. Entahlah, kenapa kamu...kamu... entahlah kenapa aku mempertahankanmu.


22:42 20/06/2014

Cara Mudah Membuat BPJS

dicetak di kantor BPJS vs dicetak sendiri






"Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di Indonesia menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011. Sesuai Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, BPJS merupakan badan hukum nirlaba." - http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Penyelenggara_Jaminan_Sosial

Proses membuat kartu BPJS ribet? Perlu mengantri lama? Sekarang mendaftar BPJS tidak perlu antri lagi. Bagaimana caranya? Daftar online saja.


1. Klik  disini untuk pendaftaran BPJS

Prosedur Pendaftaran Peserta BPJS-Kesehatan secara Online
Hal-hal yg harus dipersiapkan sebelum Pendaftaran Peserta BPJS-Kesehatan secara Online :
1. Kartu Tanda Penduduk
2. Kartu Keluarga
3. Kartu NPWP
4. Alamat E-mail dan No. HP yg bisa dihubungi
Calon Peserta mengisi Isian secara lengkap (Nama, Tgl. Lahir, Alamat, Email dll)
Besaran Iuran adalah sesuai dengan Kelas Perawatan yg anda pilih
-KELAS III = Rp. 25.500/Bulan
-KELAS II = Rp. 42.500/Bulan
-KELAS I = Rp. 59.500/Bulan
Setelah menyimpan Data, Sistem akan mengirimkan Email Notifikasi Nomor Registrasi ke Alamat Email sesuai dengan yang diisikan oleh Calon Peserta
Agar e-ID dapat digunakan / aktif, Calon Peserta agar melakukan pembayaran di Bank.
Setelah Calon Peserta melakukan pembayaran di Bank, maka peserta dapat mencetak e-ID dengan link yang terdapat pada Email Notifikasi.
klik Pendaftaran




2. Isi Data anda dengan teliti.


ini lagi error, coba lagi nanti atau besok atau lusa.
Sabar ya!


3. Masukan alamat email anda.

4. Setelah data terisi semua, scroll down dan klik simpan, sebelumnya masukan kode captcha terlebih dahulu pada kolom yang disediakan.

5. Buka email Anda, jika anda tidak menemukan pesan baru di kotak masuk, coba periksa kotak spam anda.




6. Setelah Anda menemukan pesan dari "Admin Web BPJS-KESEHATAN", buka pesan itu lalu klik aktivasi pendaftaran.

7. Setelah terbuka, download nomor virtual account beserta formulir anda. File tersebut berupa Pdf.







8. Setelah mengetahui nomor virtual account anda, segera bayar iuran yang anda pilih tadi ke bank BRI, BNI atau Mandiri. Anda bisa memilih salah satu dari ketiga bank itu.

9. Sebelum membayar iuran BPJS anda, sebaiknya tanyakan dulu ke pihak bank apakah di bank yang akan anda bayar itu bisa membayar iuran BPJS. Berdasarkan pengalaman saya, bila ingin membayar iuran via teller, jarang bisa dilakukan di bank BRI, saya sudah dua kali ke BRI namun tidak bisa membayar iuran BPJS via teller, tapi tenang saja masih ada bank Mandiri dan memang bisa. Untuk bank BNI saya belum pernah mencoba. Oiya, di BRI memang agak sulit melakukan pembayaran BPJS via teller tapi masih bisa dengan transfer. Bila anda belum mengetahui caranya, satpam bank akan dengan senang hati memberi tahu anda. Terima kasih kepada Pak Satpam Bank BRI yang sudah memberi tahu saya. :)

10. Setelah membayarkan iuran, anda bisa langsung kembali membuka email anda, buka kembali pesan dari Admin Web BPJS-KESEHATAN, klik lagi aktivasi pendaftaran, lalu pilih pilihan ketiga, cetak e-ID. Download dan tinggal anda print lalu laminating dan jadilah sebuah kartu.


nah ini dia kartunya masih dalam Pdf






nb : gambar-gambar yang saya upload itu asli punya saya, kalo heran kenapa beda-beda, itu karna saya mendaftarkan anggota keluarga saya juga.


Lihat juga : Cara Membuat BPJS Online Terbaru 2015

Monday, 16 June 2014

Ketika Terlena

Pasang paket internet, rencana awalnya supaya gue bisa jadi lebih pinter, lebih mikir, wawasan gue makin luas. Tapi ternyata gue malah jadi males, gue cuma mau ngeliat hal-hal yang pengen gue liat aja. Gue jadi lebih males, jadi lebih bodoh. Internet memang menyajikan banyak sekali informasi entah itu berguna atau tidak. Dibandingkan dengan membaca koran tentu, internet punya banyak kelebihan. Jujur aja, selama sebulan gue (terpaksa) langganan koran, wawasan jadi lebih agak luas dari biasanya, seengganya gue ga terlalu kudet dan tau apa yang sebenernya terjadi. Harapan gue dengan memasang paket internet supaya gue dapet informasi yang lebih banyak tapi ternyata gue ga mampu menyaring semua itu, gue malah jadi kelewatan baca-baca berita yang penting, gue malah seringnya baca yang sifatnya cuma sekedar menghibur. Arrrght... ini bikin gue nyesel. Mulai hari ini, gue akan baca wikipedia, dua judul... 3 judul... hmm 5 judul sehari. Semoga hal yang akan gue lakukan akan menjadi lebih bermanfaat, buat gue.


Saturday, 14 June 2014

How big this problems, oh my June... What's happened ?



Abaikan judul dengan bahasa Inggris yang error itu.

Drop.

Masalah yang terlalu besar. Aku tak cukup kuat.

Friday, 13 June 2014

Bulan

Jika aku sang bulan
Aku membutuhkan matahari untuk membuatku terus bersinar
Membutuhkan malam agar aku terlihat

Aku ingin kamulah yang membuatku bersinar, tapi antara bulan dan matahari tak akan pernah bertemu.
Apakah kamu malamku?
Dalam gelap malam tanpa matahari aku tak terlihat
Tapi malam, kamu tahu kan bahwa aku senantiasa ada
Walau aku hanya terlihat bersinar jika terpantul sinar matahari
Tapi disaat tak bersinar, di saat gelap, malam.. kamu tahu kan kalau ada aku di kegelapan malammu.

21:54 13/06/2014

Thursday, 12 June 2014

Cape

Udah berusaha bertahan, sebisa mungkin. Jaga pikiran, jaga kesehatan tapi sekarang udah ga cukup kuat lagi, pikiran udah mulai ngawur, badan juga udah jadi ga enak banget, gampang banget cape, buat senyum aja susah, ga ada tenaganya. 

How to manage the problem? 

Cape.... cape pikiran cape badan.
Masalah keluarga, masalah kehidupan gue sendiri... semuanya bermasalah, ngerjain tugas pun rasanya jadi lebih sulit dari biasanya. Kenapa? Karna gue susah fokus, pikiran kemana-mana, tenaga ga ada...

Bulan ini, rasanya sangat berat, berat banget...

Nyerah... pengennya stop sampe disini, tapi gimana caranya?

sumber gambar klik disini


Wednesday, 11 June 2014

Sepertinya bulan ini akan menjadi klimaksnya, entahlah. Masih akan berlanjut atau selesai disini. Ini cerita tanpa akhir, masalah tiada akhir, entahlah. Ini membingungkan, entah harus senang atau sedih, entahlah. Di satu sisi ini menyenangkan tapi disisi lain ini juga menyedihkan, entahlah. 

Kuatkan aku, bulan Juni ini semuanya baik-baik saja bukan?

Rabu, 11 Juni 2014

Saturday, 7 June 2014

Mimpikah?

Pernah berkhayal memiliki sebuah rumah yang sesuai keinginan? Di dalam rumah memilik sofa empuk? Punya kendaraan? Punya gadget canggih? Makan makanan enak? TV berlayar besar? Home theatre di dalam rumah? Memakai AC?

Aku pernah mengkhayalkan semua itu. Sekarang itu semua ada walau tentu saja bukan milikku, tapi hidup merasakan semua itu. Hidup di rumah tingkat, mempunyai kamar sendiri, mempunyai lemari sendiri, ada tv di kamar, mempunyai sofa cukup empuk, makan makanan enak, memakai smartphone, merasakan dinginnya AC, ada TV dg ukuran inch yg lumayan walau tidak terlalu besar, dipasang home theatre, aaah ini semua kenyataan, benar-benar terjadi. 

Sekarang, di rumah aku tidak perlu lagi berdesak-desakan dg anggota keluarga yg lain karna rumah tak sesempit dulu, tak perlu berebut remot tv, tak perlu berebut kipas angin karna sudah ada AC, kamipun tidak lagi duduk di lantai yg keras karna sudah ada sofa yg empuk, tak lagi tidur beralaskan kasur tipis sekarang sudah ada kasur yg cukup tebal dan empuk. Makan? Tentu makanan kami sekarang lebih beragam, tidak melulu mie instan. Kalau pergi bersama tak lagi repot naik turun angkutan umum yg  berdesak-desakan dan terlalu tak menyenangkan untuk lansia, sekarang sudah mobil, tinggal duduk, di dalamnya sudah sejuk dg AC.   

Dulu, semua itu hanya sebatas khayalan. Datang ke Jakarta, menghuni rumah sempit yg berada di pojok gang kawasan padat penduduk dan perlu menaiki tangga untuk menuju rumah, karna kami memang hanya menyewa kontrakan yg ada di atas sedang yang di bawah dikontrak oleh orang lain lagi. 
Rumah yg kami kontrak sebenarnya adalah rumah yg di desain untuk kos-kosan. Ada 4 kamar tidur, 1 kamar mandi dan sebuah ruang tamu. Sebuah kamar kami jadikan dapur sedang sisanya dijadikan kamar tidur. Tv berada di ruang tamu, ruang tamu ini ruang serba guna yg biasa dijadikan ruang keluarga ketika kami berkumpul, ruang makan ketika kami makan, semua aktivitas dilakukan diruangan ini, ruangan tanpa sofa. Hanya beralas karpet, bahkan sebelumnya tidak beralaskan apapun, hanya lantai. Dengan tv hitam putih jadul dengan ukuran yg lebih kecil dari 21 inch. Entah berapa ukurannya. Tv tanpa remot karna tombolnya hanya ada di tv dan itupun hanya 1 sampai 9, beserta tombol volume. Kami sekeluarga, duduk berkumpul di ruangan ini sambil makan, mengobrol dan melihat TV. Kami makan bersama, berbicara dan tertawa. Terkadang kami berebut kipas angin, ingin kipas angin hanya diarahkan ke satu tempat saja. 


Sekarang, aku justru rindu saat-saat itu, rindu suasana itu. Rindu sempit dan panasnya rumah dengan fasilitas yg minimal, rindu kebersamaan... Kapan terakhir kali kami makan bersama? Menonton tv bersama? Mengobrol bersama? Tertawa bersama? Idul Fitri kemarin, Idul Fitri satu-satunya moment yg membuat kita bersatu, seolah sebuah pengumuman bahwa kami baik-baik saja, tetap bersama dan tak ada masalah. 
Sekali dalam setahun, kita dapat makan, mengobrol dan tertawa bersama.
Sekali dalam setahun kita bisa berkumpul.

Dulu, setiap hari kita makan, mengobrol dan tertawa bersama. 
Sekarang tak lagi sama. Makan, mengobrol dan tertawa dengan orang - orang berbeda. Haruskah aku mencari juga orang yang akan makan, mengobrol dan tertawa bersama. Aku mau...
Kita bersama seperti dulu,
Atau setidaknya,
Aku menemukan orang yang akan makan, mengobrol dan tertawa bersama... Dalam berbagai keadaan.


:(

13:10:44 Sat, Jun 7, 2014 

Tuesday, 3 June 2014

Hei blog. Apa kabar? Sudah lama kita tak bermain bersama. Apa yang terjadi? ada kah perubahan? Adakah hal yang baru. Blog... Aku bingung tapi tak benar-benar bingung tapi aku tak tau apa yang harus ku lakukan. Blog, kenapa ya hidup seperti ini? Blog, kamu salah satu tempat penampungan curahanku, selain memo/catatan di handphoneku. Aku tau kamu, maupun hp tak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaanku atau merespon keluhanku. Tapi blog aku senang ada yang mau menampung keluh kesahku. 

Blog, bagaimana ini, kehidupanku seperti ini... apa yang harus aku lakukan. Blog, sekarang ini mulai terasa sulit dan berat. Blog, aku bingung, aku harus bagaimana. Blog...

10:42 03/06/2014