Ads

Saturday 7 June 2014

Mimpikah?

Pernah berkhayal memiliki sebuah rumah yang sesuai keinginan? Di dalam rumah memilik sofa empuk? Punya kendaraan? Punya gadget canggih? Makan makanan enak? TV berlayar besar? Home theatre di dalam rumah? Memakai AC?

Aku pernah mengkhayalkan semua itu. Sekarang itu semua ada walau tentu saja bukan milikku, tapi hidup merasakan semua itu. Hidup di rumah tingkat, mempunyai kamar sendiri, mempunyai lemari sendiri, ada tv di kamar, mempunyai sofa cukup empuk, makan makanan enak, memakai smartphone, merasakan dinginnya AC, ada TV dg ukuran inch yg lumayan walau tidak terlalu besar, dipasang home theatre, aaah ini semua kenyataan, benar-benar terjadi. 

Sekarang, di rumah aku tidak perlu lagi berdesak-desakan dg anggota keluarga yg lain karna rumah tak sesempit dulu, tak perlu berebut remot tv, tak perlu berebut kipas angin karna sudah ada AC, kamipun tidak lagi duduk di lantai yg keras karna sudah ada sofa yg empuk, tak lagi tidur beralaskan kasur tipis sekarang sudah ada kasur yg cukup tebal dan empuk. Makan? Tentu makanan kami sekarang lebih beragam, tidak melulu mie instan. Kalau pergi bersama tak lagi repot naik turun angkutan umum yg  berdesak-desakan dan terlalu tak menyenangkan untuk lansia, sekarang sudah mobil, tinggal duduk, di dalamnya sudah sejuk dg AC.   

Dulu, semua itu hanya sebatas khayalan. Datang ke Jakarta, menghuni rumah sempit yg berada di pojok gang kawasan padat penduduk dan perlu menaiki tangga untuk menuju rumah, karna kami memang hanya menyewa kontrakan yg ada di atas sedang yang di bawah dikontrak oleh orang lain lagi. 
Rumah yg kami kontrak sebenarnya adalah rumah yg di desain untuk kos-kosan. Ada 4 kamar tidur, 1 kamar mandi dan sebuah ruang tamu. Sebuah kamar kami jadikan dapur sedang sisanya dijadikan kamar tidur. Tv berada di ruang tamu, ruang tamu ini ruang serba guna yg biasa dijadikan ruang keluarga ketika kami berkumpul, ruang makan ketika kami makan, semua aktivitas dilakukan diruangan ini, ruangan tanpa sofa. Hanya beralas karpet, bahkan sebelumnya tidak beralaskan apapun, hanya lantai. Dengan tv hitam putih jadul dengan ukuran yg lebih kecil dari 21 inch. Entah berapa ukurannya. Tv tanpa remot karna tombolnya hanya ada di tv dan itupun hanya 1 sampai 9, beserta tombol volume. Kami sekeluarga, duduk berkumpul di ruangan ini sambil makan, mengobrol dan melihat TV. Kami makan bersama, berbicara dan tertawa. Terkadang kami berebut kipas angin, ingin kipas angin hanya diarahkan ke satu tempat saja. 


Sekarang, aku justru rindu saat-saat itu, rindu suasana itu. Rindu sempit dan panasnya rumah dengan fasilitas yg minimal, rindu kebersamaan... Kapan terakhir kali kami makan bersama? Menonton tv bersama? Mengobrol bersama? Tertawa bersama? Idul Fitri kemarin, Idul Fitri satu-satunya moment yg membuat kita bersatu, seolah sebuah pengumuman bahwa kami baik-baik saja, tetap bersama dan tak ada masalah. 
Sekali dalam setahun, kita dapat makan, mengobrol dan tertawa bersama.
Sekali dalam setahun kita bisa berkumpul.

Dulu, setiap hari kita makan, mengobrol dan tertawa bersama. 
Sekarang tak lagi sama. Makan, mengobrol dan tertawa dengan orang - orang berbeda. Haruskah aku mencari juga orang yang akan makan, mengobrol dan tertawa bersama. Aku mau...
Kita bersama seperti dulu,
Atau setidaknya,
Aku menemukan orang yang akan makan, mengobrol dan tertawa bersama... Dalam berbagai keadaan.


:(

13:10:44 Sat, Jun 7, 2014 

No comments:

Post a Comment