Ads

Thursday 30 November 2017

2017

Apa yang sekarang benar, belum di waktu mendatang juga akan tetap benar. 'Benar' di tempat ini belum tentu 'benar' juga di tempat lain. 'Salah', salah juga begitu. Yang benar atau salah sekarang dan di tempat ini belum tentu nanti atau di tempat lain juga sama.

Tau benar atau salahnya bagaimana? Ditentukan diri sendiri? Atau menurut pandangan orang lain, pandangan banyak orang? Bagaimana bila apa yang kita anggap benar ternyata untuk pandangan banyak orang itu adalah salah. Jadi apakah kebenaran itu subjektif? Lantas bagaimana? Apakah benar yang saya lakukan? Atau hanya mencari - cari pembenaran saja.

Ikuti perasaanmu? Atau akalmu?
Walau masih dalam satu tubuh tapi kadang mereka tak sinkron. Sayang tapi nyakitin.

Kata-kata kasar itu termasuk kekerasan juga. Kekerasan verbal. Rasanya sama menyakitkannya. Gimana dengan manipulasi sikap seseorang? Seolah memang dia yang benar dan kita yang selalu salah. Bukan suatu hubungan yang sehat. Tau, akal ini tau. Tapi perasaan? Perasaan tak mempunyai akal? Akal tau ini tidak membahagiakan, tapi perasaan ttp lah menyayanginya.

Salah? Salah bila dilanjutkan. Sudah tau tapi prakteknya tetap tidak sejalan.

Ayo aku bisa. Pergi bukan karena sudah tidak sayang lagi. Tetap masih sayang, tapi apakah benar bila terus dalam keadaan yang diri sendiri tau ini bukanlah hal yang baik.
Tapi perasaan ini mudah sekali bimbang.
Bisakah aku hidup tanpa dia?
Akal tau bahwa sebelum bertemu dia, diri ini baik-baik saja, bisa terus menjalani hidup.
Tapi lain dulu lain sekarang. Sekarang sudah tidak seperti dulu.
Teorinya mudah : akhiri saja.
Prakteknya? 😧

Orang orang jelas bilang ini salah. Tapi kenapa diri ini masih membelanya, masih merasa bahwa dia yang benar.

Hidup tanpa dia?
Yang harus disadari betul adalah bahwa keadaan saat ini telah berubah beda dengan dulu.
Akan sendirian nantinya. Resiko karena selama ini memang hidup 'di dunia hanya milik berdua'.
Mau mulai menata lagi walau harus dari awal karena ga mungkin diri ini terus menerus sakit, nangis mulu, atau di kelilingi emosi emosi negatif.

Bila dia saja tak seberapa menghargaimu, tak seberapa menyayangimu, dan tak seberapa ingin bertahan denganmu...lantas kenapa ngotot tetap mau bertahan? Mempertahankan orang yang tak menginginkanmu...

Bukankah tidak benar mempertahankan hal yang salah?
Self destructive

No comments:

Post a Comment