Ads

Wednesday 16 January 2019

Mungkin ga sih kalo aku ini terlahir sebagai pria maka aku bisa lebih bebas berbicara dan berekspresi?
Mungkin ga sih kalo aku ini terlahir sebagai pria maka aku akan lebih didengarkan?
Mungkin ga sih kalo aku ini terlahir sebagai pria maka aku lebih banyak punya pilihan?
Mungkin ga sih kalo aku ini terlahir sebagai pria maka pendapatku akan lebih dihargai?

Sebagai wanita, dengan keadaanku sekarang aku merasa terjebak dalam takdir yang tak bagus.
Banyak pilihan tapi tak bisa kupilih. Hutang budi ya, 1 alasan untuk semuanya. Pertama, aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan; kedua, bukan aku yang memilih jenis kelaminku.

Jauh dalam lubuk hatiku, aku sangat menyesal dilahirkan di keluarga seperti ini. Pendapatku tak pernah didengar, ah mungkin didengar tapi selanjutnya dicemooh. Mau sebanyak dan sebaik apapun aku berusaha, tentu aku tak akan pernah jadi yang terbaik di mata keluargaku, anak laki-laki memang yang terbaik rupanya walau tak baik-baik amat. Aku bukan haus pujian, cukup dihargai. Ah apa mungkin cara mereka menghargaiku memang sebatas itu. Respon yang sangat berbeda yang selalu ku dapatkan. Bagaimanapun, sedisayang, sedihargai apapun aku oleh orang-orang di sekitarku, rasanya bila kembali ke rumah semuanya runtuh. Di rumah, aku mah apa. Apa aku salah masuk rumah ya?

Aku ingin keluar rumah, keluar dari lingkungan keluargaku, tapi apakah bisa? Selama ini seolah-olah aku berhutang budi karena telah diberi kehidupan oleh keluargaku, sebagai gantinya aku harus menuruti semua keinginan mereka. Padahal aku ga pernah minta dilahirkan. Bukan aku yang meminta. Mereka yang berbuat kok aku yang kena.

Aku sangat berterima kasih kepada setiap orang yang senantiasa memberi kebebasan untuk memilih dan menghargai pilihanku. Bukan hal sulit untuk mendapat perlakuan seperti itu, tapi di keluargaku sendiri itu jadi hal yang sulit.

Kalau aku pergi dari rumah lalu memutuskan hidup sendiri apakah akan diizinkan? Haha tentu tidak! Udah dibiayain selama ini eh kok malah mau pergi.

Anak bukan ladang investasi. Keturunanku nantinya semoga tak akan mengalami ini. Orang tua bertanggung jawab tanpa pamrih, bukankah orang tua yang memilih untuk mempunyai anak?
Setelah cukup umur anak pun akan tau diri untuk membalas kebaikan keluarganya tanpa dituntut.

No comments:

Post a Comment