Ads

Friday 9 February 2018

Hujan di Bulan Februari

Selalu ada cerita setiap tahunnya di bulan ini. Bulan yang kadang saya anggap merepotkan karena saya harus memakai jas hujan, payung, sandal jepit, juga saya harus tetap bawa sepatu, jaket, plastik, ekstra tissu, huft serba basah dan lembab.

Biarpun nerepotkan begitu, bila bulan Februari ini sudah berlalu saya merindukannya lagi. Merindukan hujan dan kerepotan-kerepotannya. Termasuk perjalanan yang molor sekian menit bahkan jam, kalau naik angkutan saya suka duduk paling depan, agar tak terlalu terusik oleh penumpang yang naik turun, sembari menghadap jendela memandang dan merasakan suasana sekitar.

Tahun ini, perjalanan saya dihabiskan bersama ojek online. Perjalanan menjadi lebih cepat, saya tak menghabiskan waktu terlalu lama di jalanan. Tapi saya tidak bisa lagi ketiduran dalam perjalanan seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena saat itu ada kalanya saya menjadi mengantuk karena melamun diperjalanan lalu tertidur dengan nyenyak dibangku bersama penumpang lainnya.

Di bulan ini pula saya mulai mendengarkan Yiruma. Dentingan pianonya menenangkan saya. Walau kadang ketika saya sedang galau, malah membuat saya semakin sendu. Ketika mendengarkan lagi alunan-alunan Yiruma, saya seakan kembali ke masa pertama kali mendengarnya. Saya ingat bagaimana awetnya hujan kala itu, dinginnya kaki saya ketika menyentuh lantai, hangatnya karpet ketika saya kembali duduk, dan air putih yang menemani saya mendengarkan permainan tangan Yiruma. Penuh kenangan, karena di bulan ini juga saya memulai obrolan pertama yang lebih panjang dari biasanya, yang siapa sangka nantinya bertahun-tahun kemudian, orang itu tetap ada dalam hidup saya, dalam suatu ruang di hidup saya tepatnya. Itu kira-kira 4 tahun yang lalu. Padahal mulai berkenalan itu dari kira-kira hampir 7 tahun yang lalu. Mengingatnya membuat saya jadi senyum-senyum sendiri.

Tapi di bulan ini pula di tahun lainnya, ada kesedihan yang terjadi. Saat saya berpisah dengan teman-teman saya. Uh biasanya setiap hari kami bertemu dan tiba-tiba berpisah. Rasanya sedih banget. Keluhan-keluhan, ledekan, canda tawa mereka biasanya menghiasi hari-hari saya. Ah sedih, saya merasa kehilangan, tak rela berpisah dengan mereka, tapi saya kalah oleh keadaan. Kesedihan lainnya, ini cukup membuat saya terpukul, kali ini saya merasa sangat malu, tak ingin berkomunikasi dulu dengan orang ini karena saya mengirim coklat kepada orang yang sudah punya pacar. Ah saya telat, tidak tau kalau orang itu sudah punya pacar. Kalau tau sudah punya pacar ya ga bakal saya kirim, itu akan mengganggu hubungan mereka. Biar sedih juga malu tapi saya pura-pura biasa saja. Hmm, dulu pacarnya orang yang saya kirim coklat itu gimana ya? Saya sendiri juga bakal cemburu kalo pacar saya dikirimi coklat oleh orang yang jelas-jelas menyukainya. Entah saat itu jadi bagaimana keadaannya. Tapi saya beneran gatau kalo dia udah jadian. Kalo tau mah ya bakal deh saya kirim-kiriman. Ga bakal juga saya buka celengan pas-pasan saya. 😂😅 Jadi dulu ga punya uang ya karna belum kerja, ada uang simpenan gitu tapi saya bentuk origami lalu saya pajang di bingkai foto, jadi kaya mahar pernikahan gitu, itupun jumlahnya ga seberapa, tapi cuma itu uang yang saya punya saat itu. Uangnya saya pakai untuk membeli cetakan coklat, bahan untuk membuat coklat, packingnya, ngeprint tulisan dan ongkos kirimnya, ongkos ke tempat ngirim. Mepet banget budgetnya, kurang malahan kayanya. 😅😂 Kenapa sih ya saya ngotot banget ngelakuin itu semua. Ckck.
Jawabannya adalah ketika kamu menyukai seseorang, yang ingin kamu lakukan adalah ingin selalu memberinya, entah apapun itu. Nah mungkin saat itu saya juga begitu.

Februari tahun ini masih cukup panjang, bakal ada cerita apalagi ya? Semoga saja hal yang menyenangkan.

Oia Februari tahun ini tidak ada purnama, jadi namanya black moon. Januari kemarin ada 2 purnama dan Maret nanti ada 2 purnama juga, namanya bluemoon. Kalo salah mohon koreksinya ya. Terimakasih.

No comments:

Post a Comment